Sektor Pertanian Harus Prioritas - APBD Taput TA 2010 Bukan Untuk "Foya-Foya"
Wednesday, 25 November 2009 10:01
Bupati Tapanuli Utara diminta memperhatikan anggaran sektor pertanian sesuai visi-misi saat kampanye kemarin agar penggunaan APBD tahun 2010 tepat sasaran.
"Dana APBD bukan untuk anggaran foya-poya, seperti mengadakan pentas seni budaya yang tidak jelas juntrunganya," kata anggota DPRD Taput Jasa Sitompul SH MH kepada Global tentang RAPBD 2010, Selasa (24/11).
Menurut Jasa, dalam pembahasan R-APBD Tahun 2010, pihak eksekutif diharapkan agar memprioritaskan untuk meningkatkan sektor pertanian, karena sektor pertanian adalah andalan dan mata pencaharian masyarakat khusnya di Kabupaten Tapanuli Utara.
Kata Jason, selaku anggota dewan harus memperjuangkan masyarakat petani, karena bisa duduk di DPRD berkat dukungan masyarakat arus bahwa (petani) dan patut untuk diperjuangkan, agar sektor pertanian diprioritaskan.
Selain itu, kata dia, APBD Taput 2010 juga harus menyesuaikan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJM), dalam hal ini sektor pertanian harus menjadi skala prioritas. "Apabila tidak jelas penggunaan APBD, akan kita protes," ujar Jasa Sitompul.
Dia menjelaskan, pihak eksekutif menampung biaya sektor pertanian sebesar 1,6% dari Prioritas Plapon Anggaran Sementara (PPAS) dan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD Taput, Sebesar Rp 498.442.707. 564. 00, dengan rincian belanja tidak langsung sebesar Rp 369,856.864.334.00, sedangkan biaya langsung sebesar Rp 128.585.772.700.00.
Menurut dia, biaya 1,6 % terlampau minim untuk meningkatkan sektor pertanian, pada hal di dalam PPAS dan KUA diduga masih ada anggaran yang di-"Mark Up", seperti biaya rumah tangga Bupati/wakil Bupati Rp 1,5 Miliard, penyediaan makanan dan minuman sebesar Rp 1. 539.007.100.00 dan biaya rapat-rapat kordinasi sebesar Rp 1.620.857.100.00. "Masih banyak lagi yang akan kita teliti usulan anggaran yang diajukan oleh Eksekutif," ujar Jasa Sitompul.
Fernando Hutasoit | GLOBAL | TAPut
Bupati Tapanuli Utara diminta memperhatikan anggaran sektor pertanian sesuai visi-misi saat kampanye kemarin agar penggunaan APBD tahun 2010 tepat sasaran.
"Dana APBD bukan untuk anggaran foya-poya, seperti mengadakan pentas seni budaya yang tidak jelas juntrunganya," kata anggota DPRD Taput Jasa Sitompul SH MH kepada Global tentang RAPBD 2010, Selasa (24/11).
Menurut Jasa, dalam pembahasan R-APBD Tahun 2010, pihak eksekutif diharapkan agar memprioritaskan untuk meningkatkan sektor pertanian, karena sektor pertanian adalah andalan dan mata pencaharian masyarakat khusnya di Kabupaten Tapanuli Utara.
Kata Jason, selaku anggota dewan harus memperjuangkan masyarakat petani, karena bisa duduk di DPRD berkat dukungan masyarakat arus bahwa (petani) dan patut untuk diperjuangkan, agar sektor pertanian diprioritaskan.
Selain itu, kata dia, APBD Taput 2010 juga harus menyesuaikan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJM), dalam hal ini sektor pertanian harus menjadi skala prioritas. "Apabila tidak jelas penggunaan APBD, akan kita protes," ujar Jasa Sitompul.
Dia menjelaskan, pihak eksekutif menampung biaya sektor pertanian sebesar 1,6% dari Prioritas Plapon Anggaran Sementara (PPAS) dan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD Taput, Sebesar Rp 498.442.707. 564. 00, dengan rincian belanja tidak langsung sebesar Rp 369,856.864.334.00, sedangkan biaya langsung sebesar Rp 128.585.772.700.00.
Menurut dia, biaya 1,6 % terlampau minim untuk meningkatkan sektor pertanian, pada hal di dalam PPAS dan KUA diduga masih ada anggaran yang di-"Mark Up", seperti biaya rumah tangga Bupati/wakil Bupati Rp 1,5 Miliard, penyediaan makanan dan minuman sebesar Rp 1. 539.007.100.00 dan biaya rapat-rapat kordinasi sebesar Rp 1.620.857.100.00. "Masih banyak lagi yang akan kita teliti usulan anggaran yang diajukan oleh Eksekutif," ujar Jasa Sitompul.
Fernando Hutasoit | GLOBAL | TAPut
Komentar
Posting Komentar
Silahkan Berikan Komentar Anda 0=0