Gempa 4,7 SR Guncang Luat Pahae

_________________________________
44 Rumah, Gereja & Sekolah Rusak

LUAT PAHAE-METRO
Gempa berkekuatan 4,7 skala richter (SR) yang mengguncang Luat Pahae Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat (9/4) sekitar pukul 13.25 mengakibatkan sedikitnya 44 rumah warga rusak, dua diantaranya rusak berat. Begitu juga gedung gereja dan sekolah HKI Sarulla-Pahae Jae mengalami rusak berat.
Dua rumah warga yang rusak berat yakni milik A Sianturi dan P Sianturi di Lumbanholbung Desa Nahornop Marsada tepatnya di belakang kantor pos Sarulla-Pahae Jae. Kerusakan yakni dinding rumah dan lantai rumah retak lebar, kosen pintu dan jendela bergeser, dan tanah di bawah bangunan rumah sedikit turun. Kondisi tersebut membuat rumah warga tersebut nyaris rubuh. 
“Saat gempa, saya dan anak saya lagi di rumah. Setelah itu kita langsung lari keluar rumah,” kata M br Sitompul, istri A Sianturi kepada METRO di lokasi sembari mengaku masih trauma dengan kejadian tersebut.
Terpisah, Camat Pahae Jae, Maju Tampubolon mengatakan bahwa sejauh ini, laporan diterimanya ada sebanyak 44 rumah warga yang rusak akibat gempa. Selain itu, kata Maju gedung SMP dan SMK serta Gereja HKI Sarulla juga mengalami kerusakan.
“Data yang masuk ke kita ada 44 rumah warga yang rusak ringan, retak lantai dan dinding,” paparnya.
Sementara itu, pihak SMK dan SMP Yayasan Perguruan HKI Sarulla terpaksa meliburkan siswanya. Pasalnya 8 ruangan sekolah mengalami kerusakan akibat gempa, 4 diantaranya yakni ruang komputer dan ruang kelas mengalami rusak berat. Dengan kondisi dinding dan lantainya retak, atap dan langit-langit asbesnya ambruk.

“Selain sedang melakukan pembenahan, kita juga khawatir akan gempa susulan, jadi anak-anak sengaja kita liburkan,” jelas Pembantu Kepala Sekolah, Sabar Freddy Siregar kepada METRO di lokasi.
Selain itu, gedung SMP HKI Sarulla berlantai dua dan kantor guru yang diresmikan pada 28 Mei 2009 lalu, yang dana pembangunannya bantuan pemerintah Jepang, juga mengalami kerusakan akibat gempa. Dinding dan lantai gedung retak, padahal menurut pihak sekolah, gedung tersebut dirancang tahan gempa.
“Gedung ini dirancang tahan gempa dengan kekuatan 7,5 SR, tapi ikut juga rusak, meski tidak parah,” aku Freddy yang terkesan kecewa dengan kondisi gedung yang retak akibat gempa tersebut.
Kondisi serupa juga dialami gedung Geraja HKI Sarulla. Lantai dan dinding gereja tampak mengalami retak cukup parah. Sedangkan sebagian asbes gereja juga rusak ringan. “Kerusakan parah yakni lantai gereja retak memanjang,” ujar Freddy Lumban Gaol, salah seorang warga gereja yang suka rela membenahi tehel lantai gereja yang pecah. 
Pantauan METRO, aktifitas warga Sarulla pasca gempa sudah berjalan normal. Namun warga yang rumahnya rusak masih tampak melakukan pembenahan bagian rumah yang rusak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa gempa pada Jumat (9/4) tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. (mora)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mei 2008 Konsorsium PLTP Sarulla Laksanakan Pekerjaan Topo Survey Dan Soil Test

PLTP Sarulla Terlambat Beroperasi

SUDAH SAATNYA PAHAE SATU DAPEM PADA PEMILU 2009